- Blok Humaniora sejajar dengan blok-blok lain
- Semester 1, setelah blok Introduksi & KBTI
- 4 minggu (15 Desember 2008 – 9 Jan 2009)
- Membuka cakrawala berfikir tentang kita sebagai manusia yg utuh, serta membangun kesadaran dan kepekan sosial sekaligus keinsafan akan amanah & sifat-sifat manusia.
Ruang lingkup (Area Kompetensi)
- Komunikasi efektif;
- Pengelolaan informasi
- Mawas diri & pengembangan diri;
- Etika & moral
Komponen Kompetensi:
1. Area komonikasi efektif:
- Mampu bersambungrasa dg pasien & keluargnya:
- memberikan situasi yg nyaman
- menunjukkan sikap empati dan dipercaya
- Menjaga harga diri pasien
- Memperlakukan pasien sbg mitra sejajar - Skill practice: Sambung rasa, Wawancara Survei, Manajemen konflik
2. Area Pengelolaan Informasi:
- Mampu menganalisis isu-isu kemanusian, sosial dan bioetik secara kritis dan benar menurut Islam & nilai kemanusiaan.
- Penugasan: potret kehidupan & program di panti
3. Area mawas diri & pengembangan diri:
- Mampu mengenal diri, lingkungan, dan Allah swt sehingga terdorong untuk mempelajari ilmu secara komprehensif dan berkelanjutan
- Mampu menganalisa isu-isu kemanusiaan secara kritis dan benar.
4. Area etika, moral, medikolegal & profesionalisme serta keselamatan pasien
- Mampu mempratekkan ilmu-ilmu humaniora dalam bidang kesehatan pada kehidupan individu, keluarga dan masyarakat secara profesional sesuai etik dan moral Islam
Hubungan dg Blok Lain : Blok Kepemimpinan & Profesional Kedokteran dan Medikolegal
Cabang Ilmu yang Mendukung
- Bioetika
- Filsafat Ilmu
- Sosiologi (keluarga, masyarakat, & negara)
- Antropologi
- Budaya & Seni
- Kewarganegaraan
- Ke-Islaman
- Peradaban Islam
Tujuan Pembelajaran
- Mahasiswa memahami tentang
1.1. pemetaan ilmu secara umum termasuk posisi filsafat, humaniora & etika keilmuan:
- Kuliah pakar (1,2,6)
1.2. peran filsafat dalam ilmu kedokteran Islam (3) - Meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap:
- hak & kewajiban sebagai mahluk pribadi, sosial dan hamba Allah
- warga negara, anggota keluarga & insan profesional
- Kuliah pakar (5, 8, 9)
- Diskusi tutorial - Mengenal & meningkatkan kepekaan sosial & empati sesama manusia:
- Diskusi tutorial
- Penugasan
- Kuliah pakar - Mengenal dan memahami garis besar sistem sosial, ekonomi dan budaya di Indonesia & dunia:
- Diskusi tutorial
- Kuliah pakar - Mendorong mahasiswa untuk mengenal, memahami budaya dan seni agar terpacu mengembangkan potensi kemanusiaannya:
- Kuliah pakar - Mendorong mahasiswa untuk memahami, menghayati:
- nilai-nilai luhur kemanusiaan: kesabaran, ketaatan, kesuksesan, keadilan, kebahagiaan
- keterbatasan : tergesa-gesa, berkeluh kesah, tidak tahu
- kelebihan manusia: mahluk yang sempurna, potensi perubahan
Penilaian Blok
Ujian akhir : 40%, Diskusi tutorial : 25%, Skill Practice : 15%, Penugasan/PPK : 20%
Bentuk Kegiatan Belajar
- Kuliah pakar
- Diskusi tutorial Skill practice
- Penugasan:
- Panti Asuhan (Plan & Action)--Keompok
- Wawancara mendalam di PA (individu)
- Potret kehidupan dan Wawancara Mendalam (Individu)
Skenario 1
Kita mesti menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan. Namun di balik keterbatasan itulah tersimpan kelebihan. Sungguh, dengan keterbatasan itulah manusia bisa meledakkannya menjadi luar biasa. Bagaimana bisa?
(Disarikan dari buku Zero to Hero hlm.98)
L.O skenario 1
Mampu menjelaskan tentang kita
sebagai manusia yg utuh (kelebihan & keterbatasan manusia)
- keterbatasan : tergesa-gesa, berkeluh kesah, tidak tahu, dll
- kelebihan manusia: mahluk yang sempurna, potensi perubahan
Mampu menjelaskan hak & kewajiban manusia sebagai mahluk p ribadi, sosial dan hamba Allah
- Potensi manusia:Jasmani, ruhani, sosial & kepemimpinan
Skenario 2
Setiap orang di dunia ini pasti menginginkan kebahagian, ketenangan, kedamaian, dan tidak ada perbedaan warna kulit atau ras. Keadaan demikian merupakan nilai-nilai luhur universal yang ada pada setiap manusia di muka bumi. Namun, ada faktor-faktor biopsikososiobudaya setempat yang berbeda-beda.
L.O Skenario 2
Memahami & menjelaskan, nilai-nilai luhur kemanusiaan: kebahagian, ketenangan, kedamaian, dan tidak ada perbedaan warna kulit atau ras, dll.
Menghargai kepercayaan pasien
Faktor biopsikososialbudaya dan norma-norma setempat
Skenario 3
Potret sosial gizi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Tidak tersedianya makanan secara adekuat, terkait langsung dengan kondisi sosial ekonomi. Kadang kadang bencana alam, perang, maupun kebijaksanaan politik maupun ekonomi yang memberatkan rakyat akan menyebabkan hal ini. Kemiskinan sangat identik dengan tidak tersedianya makan yang adekuat. Unsur pendidikan perempuan berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak. Sebaliknya sebagian anak yang gizi buruk ternyata diasuh oleh nenek atau pengasuh yang juga miskin dan tidak berpendidikan. Banyaknya perempuan yang meninggalkan desa untuk mencari kerja di kota bahkan menjadi TKI, kemungkinan juga dapat menyebabkan anak menderita gizi buruk.Kebiasaan, mitos ataupun kepercayaan / adat istiadat masyarakat tertentu yang tidak benar dalam pemberian makan akan sangat merugikan anak. Kesadaran akan kebersihan/ personal hygine yang masih kurang, serta ancaman endemisitas penyakit tertentu, Keadaan demikian seperti layaknya lingkaran setan yang sulit diputuskan, saling terkait dan saling memberatkan. Potret ini dapat kita lihat dimana-mana, mulai dari daerah-daerah perdesaan (terpencil dan tertinggal) hingga perkotaan (kawasan kumuh dan anak jalanan).
L.O skenario 3
Menambah kepekaan sosial dan empati sesama manusia
Mampu mendiskripsikan berbagai potret sosial yang ditemui
Mampu memahami garis besar sistem sosial, politik dan ekonomi-kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar